Jumat, 22 Maret 2019

GRIYA BIO HIDROPONIK

KUNJUNGAN KE GRIYA BIO HIDROPONIK
 DI BPP KEC. BONE-BONE



 Diskusi seputar Hidroponik Selada

Petani datang untuk mengetahui Bio Hidroponik Selada
 " Keterbatasan Fasilitas tempat duduk di Ruang Tunggu"


FASILITASI JASA LAYANAN PETANI/KELOMPOK TANI / GAPOKTAN

KUNJUNGAN TIM READSI DAN IFAD
 DI KEC. BONE-BONE






Diskusi dengan petani calon penerima program Readsi

Jumat, 15 Maret 2019

Senin, 04 Maret 2019

Rabu, 13 Februari 2019

GRIYA BIO HIDROPONIK

KUNJUNGAN TIM VERIVIKASI ABDI BAKTI TANI 
DI BPP KEC. BONE-BONE

 KUNJUNGAN TIM VERIVIKASI ABDI BAKTI TANI 
 ASISTEN I PEMDA LUWU UTARA

  KUNJUNGAN TIM VERIVIKASI LAPANGAN  ABDI BAKTI TANI 
ASISTEN II PEMDA LUWU UTARA

 KUNJUNGAN TIM VERIVIKASI LANGAN  ABDI BAKTI TANI 
BALITBANGDA PEMDA LUWU UTARA

 KUNJUNGAN TIM VERIVIKASI LANGAN ABDI BAKTI TANI 
ORTALA PEMDA LUWU UTARA

Kamis, 07 Februari 2019

GRIYA BIO HIDROPONIK

INOVASI JASA PELAYANAN HIDROPONIK UNTUK SAYUR ORGANIK 


KUNJUNGAN MITRA PASAR SAYUR ORGANIK UNTUK KONSUMSI KARYAWAN 
PERUSAHAAN NIKEL PT. VALE SOROAKO INDONESIA


PENGEMBANGAN RUMAH HIDROPONIK UNTUK BUDIDAYA SAYUR HIDROPONIK


GREEN HOUSE UNTUK BUDIDAYA SAYUR ORGANIK SECARA HIDROPONIK

PROFIL BPP KEC. BONE-BONE

I. PENDAHULUAN


Balai Penyuluhan Pertanian ( BPP ) Kecamatan Bone-Bone adalah kelembagaan penyuluhan pertanian ditingkat kecamatan yang merupakan lembaga non struktural yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Luwu Utara. Balai Penyuluhan Pertanian ( BPP ) mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang penyuluhan pertanian. Dalam melaksanakan tugas Balai Penyuluhan Pertanian (BPP ) Kecamatan menyelenggarakan fungsinya sebagai berikut
a.     Penyusunan programa penyuluhan pertanian di tingkat Kecamatan yang sejalan dengan  kebutuhan teknologi programa penyuluhan pertanian ditingkat kabupaten.
b.     Melaksanakan penyuluhan berdasarkan program penyuluhan.
c.      Menyediakan dan menyebarkan informasi teknologi, sarana produksi, pembiayaan dan pasar.
d.     Mefasilitasi pengembangan kelembagaan dan kemitraan pelaku utama dan pelaku usaha.
e.     Melaksanakan  peningkatan kapasitas PNS, Penyuluh Swadaya dan Penyuluh Swasta melalui proses pembelajaran secara berkelanjutan.
f.      Melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan metode penyuluhan pertanian bagi pelaku utama dan pelaku usaha secara berkelanjutan.
g.     Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan programa penyuluhan pertanian.
Mengenai tugas pokok penyuluh pertanian antara lain identitas potensi wilayah dan agroekosistem serta kebutuhan teknologi pertanian, mengidentifikasi faktor penentu (impact point), penyusunan program penyuluhan pertanian, penyusunan rencana kerja penyuluh pertanian, penyusunan materi penyuluhan, penerapan berbagai metode penyuluh pertanian, pengembangan swadaya dan swakarsa petani-nelayan, evaluasi dan pelaopran hasil pelaksanaan penyuluh pertanian, pengembangan penyuluh pertanian yang meliputi penyusunan pedoman/juklak/juknis penyuluh pertanian, perumusan kajian arah kebijaksanaan penyuluh pertanian, pengembangan metode/sistem kerja penyuluh pertanian dan tugas yang terakhir penyuluh pertanian adalah pengembangan profesi penyuluh pertanian.

II. SEJARAH BPP KEC. BONE-BONE

BPP ini dibangun sejak tahun 1980, dan semenjak terbentuknya telah terjadi beberapa kali pergantian pimpinan tercatat sejak difungsikannya untuk menjadi wadah penyuluh sebagai basis penyuluhan tingkat kecamatan. Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Bone-Bone diatur dalam UU Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (SP3K) bahwa pada tingkat kecamatan kelembagaan penyuluh disebut Balai Penyuluhan Pertanian (BPP).
BPP Kecamatan Bone-Bone saat ini dipimpin oleh Bapak SEM MARANNU, SP, MP. Dengan kantor beralamat di Jl. Trans Sulawesi Desa Sidomukti Kecamatan Bone-Bone Kabupaten Luwu Utara Propinsi Sulawesi Selatan dan ± 25 km dari ibukota kabupaten dengan klasifikasi BPP sebagai kelas utama dan status gedung milik sendiri. Kondisi bangunan sampai saat ini masih tergolong baik akan tetapi sangat membutuhkan renovasi bangunan demi terciptanya kenyamanan kerja bersama.
Demi keberhasilan tugas-tugas sebagai balai penyuluhan pertanian BPP Kecamatan Bone-Bone dilengkapi dengan sarana dan prasarana seperti alamat email : bp3kbonebone15@gmail.com, dan alat bantu penyuluhan seperti kamera, infokus, sound sistem, white board, dan mikro phone. Serta didukung juga dengan peralatan administrasi seperti rak-rak buku, lemari arsip, komputer, laptop, printer, meja, kursi, dll. Selain itu sarana transportasi telah difasilitasi sepeda motor.
BPP Bone-Bone merupakan salah satu BPP tertua di Kabupaten Luwu Utara. Sarana dan Prasarana yang ada di BPP Bone-Bone adalah sebagai berikut :

1.    Gedung BPP dengan fasilitas :
a.      Aula Pertemuan
b.      Ruang Koordinator
c.       Ruang Penyuluh
2.    Lahan Percontohan
a.      Padi Sawah
b.      Kolam
3.    Sepeda Motor 11 unit

Dalam pelaksanaannya sarana dan prasarana tersebut sejauh ini masih belum memadai, perlu diadakan peralatan lainnya yang sangat dibutuhkan seperti alat peraga dalam melakukan penyuluhan, jaringan internet sebagai media informasi, dan lain-lain. Hal lain yang tak kala pentingnya dalam rangka peningkatan kinerja penyuluhan pertanian di BPP Kecamatan Bone-Bone adalah pelatihan-pelatihan teknis terkait tupoksi penyuluh pertanian.


III. DESKRIPSI UMUM KEADAAN WILAYAH 

Wilayah kerja Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Bone-Bone meliputi 10 Desa dan 1 Kelurahan dengan total luas wilayah 127,92 Km2. Desa dan kelurahan yang berada pada wilayah kerja BPP Kecamatan Bone-Bone adalah Patoloan, Muktisari, Kel. Bone-Bone, Bantimurung, Sidomukti, Banyuurip, Tamuku, Sukaraya, Sadar, Batang Tongka, dan Pongko.
Batas-batas wilayah kecamatan Bone-Bone adalah sebagai berikut :
 ·          Sebelah Utara berbatasan dengan kecamatan Mangkutana Kabupaten Luwu Utara
 ·          Sebelah Timur berbatasan dengan Teluk Bone
 ·          Sebelah Selatan berbatasan dengan kecamatan Tanalili Kabupaten Luwu Utara
 ·          Sebelah Barat berbatasan dengan kecamatan Sukamaju
Wilayah BPP Kecamatan Bone-Bone berada pada ketinggian 1 – 500 m dpl. Topografi lahan datar berkisar 85 % dari luas wilayah daratan Kecamatan Bone-Bone, selebihnya berbukit dengan kemiringan lahan 1 – 15 % tanah mulai tanah datar hingga kemiringan 60 %. pH tanah berkisar antara 4 – 7 . Jenis tanah terdiri dari tanah alluvial, tanah regosol dan pedsolik merah kuning.
Iklim diwilayah kerja BPP Bone-Bone termasuk tipe iklim B1 (klasifikasi iklim menurut Smith & Forguson) yang didasarkan pada data curah hujan selama 10 tahun terakhir. Suhu berkisar antara 29 – 32 °C dengan lama penyinaran matahari rata-rata 11 jam per hari.
Penduduk diwilayah kerja BPP Bone-Bone terdiri atas berbagai etnis, yakni etnis pribumi (Luwu), Toraja, Jawa, Bugis dan Bali. Selain beragamnya etnis, agama yang dianut juga beragam; Islam dianut etnis pribumi, Bugis dan Jawa; agama kristen dianut oleh sebagian etnis Jawa dan Toraja, sedangkan etnis Bali umumnya memeluk agama Hindu. Budaya gotong royong masih cukup dilestarikan oleh masyarakat, nampak sekali terutama pada saat ada acara pesta, kematian, dan kegiatan buka bumi (syukuran panen sekaligus turun sawah). Masyarakat Kecamatan Bone-Bone sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani, baik itu petani sawah, petani kebun maupun buruh, dan hanya sebagian kecil saja yang bermata pencaharian diluar pertanian (pedagang, PNS, dan profesi lain-lain). Karena itu ketergantungan penduduk Kecamatan Bone-Bone terhadap sektor pertanian sangat besar, dan ini merupakan kegiatan utama dalam menggerakkan kegiatan ekonomi. Artinya peranan sektor pertanian diwilayah kerja BPP Kecamatan Bone-Bone sangat penting karena mempengaruhi tingkat kesejahteraan penduduk.
Selain aspek potensi ekonomi pertanian, kegiatan pertanian perekonomian di Kecamatan Bone-Bone juga didukung dengan kehadiran lembaga perdagangan yang ada, yakni pasar tradisional, koperasi dan Bank.
BPP Kecamatan Bone-Bone memiliki visi dan misi. Visinya menjadikan BPP yang handal untuk mewujudkan pelaku utama dan pelaku usaha yang dinamis, profesional, kreatif dan berdasarkan agribisnis secara global. Sementara misinya adalah sebagai berikut 
1.    Mengembangkan informasi penyuluhan pertanian sesuai kebutuhan pelaku utama dan pelaku usaha.
2. Mengembangkan kelembagaan penyuluhan pertanian yang handal dan penyuluhan pertanian yang profesional.
3.  Memberdayakan kelembagaan petani dan usahatani mandiri dan berdayasaing dipasaran
Jumlah Desa dan Luas Wilayah Binaan
  
No.
Desa
Luas Wilayah
(km2)
1.
Patoloan
23,71
2.
Muktisari
5,79
3.
Bone-Bone
6,31
4.
Bantimurung
24
5.
Sidomukti
10.90
6.
Banyuurip
5,27
7.
Tamuku
12,74
8.
Sukaraya
4,95
9.
Sadar
10,75
10.
Batang Tongka
12,30
11.
Pongko
11,20
Jumlah
127,92


IV. PROGRAMA DAN KEGIATAN PENYULUHAN

Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dinilai perlu diperkuat kembali yang disertai dengan pengoptimalan peran serta penyuluh pertanian untuk menyikapi perkembangan dinamika yang dihadapi dalam penyelenggaraan penyuluhan pada setiap kecamatan secara efektif dan efisien. Adapun program kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1.    Melaksanakan penyuluhan inovasi teknologi pertanian kepada petani melalui kelembagaan petani (Poktan, KWT, Gapoktan ).
2.    Membina dan memfasilitasi pembinaan kelembagaan petani (Poktan, KWT, Gapoktan) sesuai dengan potensi dan kebutuhan petani.
3.    Melayani konsultasi agribisnis pertanian.
4.    Melaksanakan plot percontohan di lahan BPP
5.    Memfasilitasi petani/kelembagaan petani terhadap akses kebutuhan informasi teknologi, modal, sarana produksi dan pasar.
6.    Menyusun programa penyuluhan tingkat kecamatan sebagai acuan dalam melaksanakan penyuluhan dilapangan.
7.    Melaksanakan penilaian kelas kemampuan kelompok tani.
Pembangunan pertanian di Kecamatan BoneBone bukan hanya merupakan tanggung jawab Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Bone-Bone namun melibatkan semua unsur terkait seperti lembaga sosial ekonomi, organisasi profesi, pemerintah daerah, kelompoktani sampai pada petani itu sendiri. Semua pihak yang terkait harus dapat bersinergi untuk menciptakan petani yang berwawasan agribisnis, respon terhadap perkembangan teknologi sehingga produk yang dihasilkan mempunyai daya saing lokal, regional, maupun secara global, sehingga pada akhirnya berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya pelaku utama dan pelaku usaha.

V. PENUTUP

Salah satu tujuan pembuatan profil Balai Penyuluhan Pertanian (BPP)  adalah untuk memberikan gambaran tentang peran dan fungsi serta tugas pokoknya terhadap pembangunan pertanian khususnya penyuluhan pertanian. Maka dengan itu diperlukan adanya perencanaan kegiatan penyuluhan matang, mantap dan terkordinasi sehingga mampu memberikan alternatif bagi pelaku utama dan pelaku usaha untuk lebih meningkatkan dan mengembangkan kemampuan profesionalisme dibidangnya masing-masing. Disamping itu juga diperlukan dukungan fasilitas, sarana prasarana yang cukup memadai sesuai perkembangan zaman serta adanya suatu koordinasi kerjasama dan singkronisasi antara kelompok tani dan lembaga pelayanan.
Demikian profil BPP Kecamatan Bone-Bone ini disampaikan, dengan harapan agar dapat berkontribusi lebih baik lagi dalam  mewujudkan kelembagaan pertanian dan pemberdayaan masyarakat tani diwilayah binaan khususnya dan Kabupaten Luwu Utara umumnya. Semoga profil ini juga dapat memberikan informasi dan gambaran bagi semua pihak demi meningkatkan kerjasama dan memajukan kegiatan pertanian.